Tanggamus, MTsN 1 (Humas) – Kepala Bidang Penmad Kanwil Kemenag Lampung yang diwakili oleh Ketua Tim Guru dan Tenaga Kependidikan, Roswidan Akip, S.Ag., M.Pd.I, memberikan empat pesan penting bagi guru madrasah saat membuka sesi materi inti pada Bimbingan Teknis (Bimtek) Kurikulum Berbasis Cinta dan Pembelajaran Mendalam di MTsN 1 Tanggamus, Selasa (12/08/2025). Empat pesan tersebut adalah meningkatkan kompetensi, ikhlas dalam mengabdi, menjadi teladan, dan inovatif dalam pembelajaran.

Roswidan menegaskan bahwa guru yang mampu memadukan empat nilai tersebut akan menjadi agen perubahan yang membawa madrasah menuju mutu pendidikan yang lebih unggul, humanis, dan relevan dengan perkembangan zaman. Pesan ini disampaikan sebelum materi inti yang dibawakan oleh Instruktur Nasional Dr. Syahrul AR., M.Pfis dan Ketua Tim Kurikulum Kemenag Lampung Drs. H. Alamsyah, M.Pd.

Salah satu peserta, Hadori, mengaku termotivasi dengan pesan yang disampaikan.

β€œEmpat pesan ini menjadi pengingat bagi kami guru madrasah untuk terus belajar, mengajar dengan hati, dan selalu berinovasi demi kemajuan peserta didik. Semoga apa yang kami dapatkan di Bimtek ini bisa segera kami terapkan di sekolah masing-masing,” ujarnya.

Waka Kurikulum MTsN 1 Tanggamus, Hj. Fajarita Riesmawati, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini.

β€œKami berharap materi yang disampaikan para narasumber tidak hanya menjadi pengetahuan baru, tetapi benar-benar dapat diimplementasikan di madrasah. Kurikulum Berbasis Cinta dan pembelajaran mendalam ini sejalan dengan visi kami untuk menjadikan madrasah sebagai lingkungan belajar yang ramah, kreatif, dan penuh inspirasi,” ungkapnya.

Setelah penyampaian pesan tersebut, materi dilanjutkan oleh para narasumber yang membedah secara mendalam konsep Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) dan Deep Learning. Pemaparan mencakup filosofi KBC yang menekankan nilai kasih sayang, empati, dan kepedulian dalam proses pendidikan, serta prinsip Deep Learning yang mendorong siswa berpikir kritis, memahami materi secara menyeluruh, dan mampu mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan nyata.

Para peserta diberikan contoh-contoh penerapan kedua konsep tersebut di kelas, mulai dari perencanaan pembelajaran, metode mengajar kreatif, hingga strategi evaluasi yang menilai pemahaman mendalam siswa, bukan sekadar hafalan.

Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan seluruh peserta, khususnya guru MTsN 1 Tanggamus sebagai tuan rumah, mampu menerapkan nilai-nilai Kurikulum Berbasis Cinta dan prinsip pembelajaran mendalam di ruang kelas. Semangat untuk meningkatkan kompetensi, mengabdi dengan ikhlas, menjadi teladan, serta berinovasi diharapkan terus terjaga demi terwujudnya pendidikan madrasah yang unggul dan berkarakter.

(In/Rjr)