Tanggamus, MTsN 1 (Humas) — MTsN 1 Tanggamus mengintensifkan pembinaan bagi siswa-siswi yang akan mewakili madrasah dalam ajang Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025. Kompetisi bergengsi yang digelar oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kementerian Agama RI ini mengusung tema “Islam dan Teknologi Digital: Inovasi Sains Untuk Generasi Indonesia Maju dan Berdaya Saing Global”, Kamis 4 September 2025.

Seluruh tahapan kegiatan OMI, baik Bidang Sains maupun Bidang Riset, akan dilaksanakan secara full online mulai Agustus hingga November 2025. Adapun puncak rangkaian OMI Tingkat Nasional akan digelar secara offline di Provinsi Banten pada 2–6 November 2025. Di tingkat madrasah, MTsN 1 Tanggamus melaksanakan pembinaan secara berkesinambungan melalui bimbingan rutin, diskusi kelompok, serta simulasi lomba. Upaya ini dirancang agar siswa-siswi dapat mematangkan kemampuan akademik sekaligus keterampilan penelitian, sehingga lebih siap menghadapi seluruh rangkaian OMI 2025.

Pembinaan difokuskan pada pengembangan riset ilmiah sekaligus penguasaan sains terapan. Salah satu tim pembina, Wiyati, S.Pd., menegaskan bahwa tujuan kegiatan ini bukan sekadar penguasaan materi, melainkan juga pembentukan karakter peneliti muda.

“Kami ingin anak-anak tidak sekadar menghafal rumus, tetapi mampu menjadi problem solver yang peka terhadap lingkungan sekitar,” ujarnya.

Para peserta dibimbing mulai dari penyusunan ide penelitian, penulisan proposal yang sistematis, hingga pelaksanaan riset berbasis data. Pendekatan ini diharapkan menghasilkan karya ilmiah yang memiliki nilai akademik sekaligus memberi manfaat nyata bagi masyarakat.

“Kami menanamkan pola pikir bahwa riset adalah cara mereka berkontribusi nyata,” tambah Wiyati.

Kepala MTsN 1 Tanggamus, H. Ramdani, menyampaikan bahwa pembinaan ini merupakan bagian dari investasi jangka panjang madrasah. “Ini bukan hanya soal meraih medali, tetapi membangun mental juara. Kami ingin lulusan MTsN 1 Tanggamus memiliki karakter kritis, kreatif, dan inovatif, serta tetap berlandaskan nilai-nilai keislaman,” tegasnya.

Semangat juga dirasakan oleh para peserta. Alya Jennie Alvina, salah satu siswi, mengaku mendapat banyak pengalaman berharga dari program ini.

“Saya merasa banyak belajar hal baru, terutama bagaimana cara berpikir kritis dan menyusun penelitian yang bermanfaat. Kami ingin membuktikan bahwa siswa madrasah juga bisa berprestasi di bidang sains dan riset,” ungkapnya.

OMI sendiri merupakan sarana strategis untuk menguji kompetensi siswa madrasah, bukan hanya di bidang sains, tetapi juga riset, ilmu keislaman, dan kearifan lokal. Ajang ini menjadi momentum penting bagi generasi muda untuk membuktikan diri mampu bersaing secara integratif, kreatif, dan inovatif di tingkat nasional.

Dengan persiapan matang dan dukungan penuh seluruh sivitas akademika, MTsN 1 Tanggamus optimistis dapat tampil maksimal di OMI 2025. Madrasah ini berharap keikutsertaan siswanya tidak hanya membuahkan prestasi, tetapi juga melahirkan generasi peneliti muslim yang siap memberikan kontribusi nyata bagi bangsa.

(In/ Rjr)