Tanggamus, MTsN 1 (Humas) — Sebanyak 11 orang PPPK dari MTsN 1 Tanggamus, yang terdiri dari 8 tenaga kependidikan dan 3 pendidik, mengikuti kegiatan Pembinaan dan Sosialisasi Digitalisasi Kinerja yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tanggamus, Rabu (25/6/2025), di Aula Kemenag.

Kegiatan ini merupakan pembekalan resmi bagi PPPK Formasi Tahun 2024, sekaligus sosialisasi pemanfaatan aplikasi kepegawaian seperti SIMPEG-5, E-Kinerja, dan PUSAKA.

Kepala Kantor Kemenag Tanggamus, Dr. H. Mahmuddin Aris Rayusman, S.Ag., M.Pd.I., membuka kegiatan tersebut dengan pesan kuat kepada seluruh peserta.

“PPPK adalah wajah baru ASN. Kita butuh ASN yang kuat secara akhlak dan cepat dalam sistem. Hari ini semuanya berbasis digital—tidak bisa lagi pakai cara lama,” tegasnya.

Dalam kegiatan ini, peserta dibekali pemahaman teknis dan praktik langsung penggunaan aplikasi-aplikasi penunjang kepegawaian. Tujuannya, agar PPPK siap bekerja sesuai sistem yang terintegrasi dan akuntabel.

Ritawati, tenaga kependidikan MTsN 1 Tanggamus, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi pengalaman awal yang berharga. “Materinya sangat berguna. Kami jadi tahu bagaimana proses pelaporan dan pendataan berjalan. Sekarang kami lebih paham sistem kerja ASN yang profesional dan terukur,” ujarnya.

Sementara itu, Hadori, salah satu pendidik MTsN 1 Tanggamus, menambahkan bahwa pembekalan ini memberi motivasi baru. “Kegiatan ini membuka pikiran kami. ASN itu bukan hanya bekerja, tapi juga melayani. Dan untuk bisa melayani dengan baik, kami harus paham sistem, teknologi, dan budaya kerja baru,” ucapnya.

Kepala MTsN 1 Tanggamus, H. Ramdani, mengapresiasi partisipasi aktif seluruh PPPK dari madrasah.

“Alhamdulillah, 11 PPPK dari MTsN 1 Tanggamus hadir dan mengikuti kegiatan ini secara maksimal. Ini adalah bagian dari pembentukan SDM madrasah yang unggul, profesional, dan siap menghadapi era digital tanpa melupakan nilai-nilai dasar keislaman,” tuturnya.

Dengan semangat baru dan bekal yang diberikan, para PPPK MTsN 1 Tanggamus diharapkan dapat menjadi motor penggerak pelayanan madrasah yang lebih baik—menggabungkan keteladanan, kompetensi, dan kemampuan digital. (In/ Rjr)